Desa Essang adalah salah satu desa yang berada di Kecamatan Talango, Kabupaten Sumenep. Desa Essang memiliki 6 dusun, yakni Dusun Guntong, Dusun Pangmaleng, Dusun Bunis Barat, Dusun Saba, Dusun Tokerbuy, Dusun Pesisir. Saat ini, Desa Essang di pimpin oleh Bapak Ismail Wahyudi. Dan Sekretaris oleh Bapak Martoyodi. Pd.I. Gambar di atas adalah Struktur Desa Essang Kecamatan Talango Kabupaten Sumenep. 

 

Data demografi berdasarkan umur adalah informasi yang mencakup distribusi penduduk dalam suatu wilayah atau populasi berdasarkan kelompok usia tertentu. Data ini penting untuk perencanaan pembangunan, kebijakan kesehatan, pendidikan, dan berbagai program sosial. Beberapa komponen penting dalam data demografi berdasarkan umur termasuk:

  1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Usia:

    • Data ini menyajikan jumlah penduduk dalam kelompok usia tertentu, misalnya, kelompok anak-anak (0-14 tahun), kelompok usia produktif (15-64 tahun), dan kelompok usia lanjut (65 tahun ke atas).
  2. Rasio Ketergantungan:

    • Rasio ini mengukur hubungan antara jumlah penduduk usia non-produktif (anak-anak dan lanjut usia) dengan jumlah penduduk usia produktif. Rasio ketergantungan memberikan indikasi beban yang ditanggung oleh kelompok usia produktif dalam mendukung kelompok usia non-produktif.
  3. Piramida Penduduk:

    • Piramida penduduk adalah grafik yang menggambarkan distribusi penduduk berdasarkan kelompok usia dan jenis kelamin. Piramida ini memberikan gambaran visual tentang struktur demografis suatu populasi.
  4. Usia Median:

    • Usia median adalah usia di mana setengah dari populasi lebih muda dan setengahnya lagi lebih tua. Ini memberikan informasi tentang usia rata-rata penduduk dan dapat mencerminkan karakteristik demografis suatu wilayah.
  5. Tingkat Kelahiran dan Kematian Berdasarkan Usia:

    • Data ini memperlihatkan tingkat kelahiran dan kematian dalam kelompok usia tertentu. Ini dapat membantu dalam merancang kebijakan kesehatan dan program pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Data demografi berdasarkan umur sangat penting untuk merencanakan layanan dan program publik, terutama untuk mengantisipasi perubahan dalam struktur demografis yang dapat memengaruhi kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Analisis data demografi dapat membantu pemerintah dan lembaga terkait dalam membuat kebijakan yang responsif terhadap dinamika populasi, seperti peningkatan jumlah penduduk usia lanjut atau penurunan tingkat kelahiran.

 


 
Data Grafik Jenis Kelamin pada di atas tersebut memberitahukan bahwa jumlah penduduk pada laki-laki adalah berjumlah 3374 dan jumlah penduduk pada perempuan berjumlah 3603.

Data desa yang mencakup informasi tentang jenis kelamin penduduk dapat memberikan gambaran yang penting terkait dengan distribusi demografis di suatu wilayah. Informasi ini sering kali dicatat dan dianalisis oleh pemerintah desa atau lembaga statistik setempat untuk perencanaan pembangunan, kebijakan sosial, dan pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Data ini penting untuk perencanaan pembangunan berkelanjutan, termasuk dalam menyusun program-program yang memperhatikan kebutuhan khusus laki-laki dan perempuan. Pemahaman yang baik terhadap data jenis kelamin dapat membantu masyarakat dan pemerintah desa dalam mengimplementasikan kebijakan yang mendukung kesetaraan gender dan pembangunan yang inklusif. 

 



 Kompolan adalah kegiatan rutinan yang dilakukan semua perangkat Desa Essang Kecamatan Talango Kabupaten Sumenep. Kompolan dilakukan pada setiap hari rabu malam, atau malam kamis. Tempat diselenggarakannya kompolan ditentukan dari memilih secara acak nama yang ada pada suatu wadah yang dimana wadah tersebut telah berisi nama-nama semua perangkat desa maupun perangkat dusun. Yang berhak untuk mengambil dan menentukan tempat kompolan adalah tuan rumah yang telah terpilih sebelumnya.

Pengajian rutinan perangkat desa adalah kegiatan pembelajaran atau pelatihan yang dilakukan secara teratur untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi perangkat desa dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab mereka. Pengajian ini bertujuan untuk memastikan bahwa perangkat desa memiliki pemahaman yang baik terkait dengan tugas pemerintahan desa, pengelolaan keuangan desa, pembangunan masyarakat, dan bidang lain yang relevan. Dan juga Pengajian rutinan ini dapat dilakukan melalui berbagai metode, seperti pelatihan langsung, seminar, lokakarya, atau pendekatan pembelajaran lainnya. Selain itu, kolaborasi dengan instansi terkait seperti pemerintah daerah, lembaga pendidikan, dan organisasi masyarakat juga dapat memperkaya pengalaman pembelajaran perangkat desa.

                                     

Sosialisasi perilaku hidup bersih dan sehat, serta konsumsi gizi yang baik, adalah langkah penting dalam meningkatkan kualitas hidup dan mencegah penyakit. Berikut adalah beberapa aspek yang dapat dicakup dalam sosialisasi ini:

  1. Pentingnya Hidup Bersih dan Sehat:

    • Menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan diri, lingkungan, dan makanan untuk mencegah penyakit menular.
    • Memberikan informasi tentang praktik hidup sehat, seperti mencuci tangan secara rutin, menjaga kebersihan gigi, dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar.
  2. Perilaku Hidup Bersih:

    • Mendidik masyarakat mengenai cara-cara menjaga kebersihan diri, termasuk praktik mencuci tangan yang baik, mandi, dan menjaga kebersihan pakaian.
    • Menyampaikan pesan tentang pentingnya sanitasi yang baik, seperti pengelolaan limbah dan sanitasi lingkungan.
  3. Konsumsi Gizi Seimbang:

    • Menyampaikan informasi mengenai pentingnya konsumsi gizi seimbang yang melibatkan semua kelompok makanan, termasuk sayuran, buah-buahan, protein, karbohidrat, dan lemak.
    • Mendorong kebiasaan makan yang sehat, seperti mengurangi konsumsi gula tambahan, garam, dan makanan tinggi lemak jenuh.
  4. Peran Gizi dalam Kesehatan:

    • Mengedukasi masyarakat tentang hubungan antara konsumsi gizi yang baik dan kesehatan yang optimal.
    • Menyampaikan dampak buruk dari kekurangan gizi atau pola makan yang tidak seimbang terhadap kesehatan, seperti stunting, obesitas, dan penyakit kronis.
  5. Promosi ASI (Air Susu Ibu):

    • Menyoroti manfaat pemberian ASI eksklusif bagi bayi selama 6 bulan pertama kehidupan.
    • Memberikan informasi tentang teknik menyusui yang benar dan pentingnya kelanjutan pemberian ASI bersamaan dengan pemberian makanan pendamping ASI.
  6. Kampanye Anti-Pola Makan Tidak Sehat:

    • Menginformasikan tentang bahaya makanan cepat saji, minuman bersoda, dan makanan tinggi gula yang dapat meningkatkan risiko penyakit seperti diabetes dan penyakit kardiovaskular.
  7. Gizi pada Masa Kehamilan dan Menyusui:

    • Memberikan informasi tentang pentingnya asupan gizi yang cukup selama kehamilan dan menyusui untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi.
    • Memberikan panduan makanan yang sehat dan aman bagi ibu hamil dan menyusui.
  8. Pendekatan Berbasis Masyarakat:

    • Menggunakan pendekatan berbasis masyarakat untuk memahami kebiasaan makan dan gaya hidup lokal, sehingga sosialisasi lebih mudah diterima dan diadopsi oleh masyarakat setempat.
  9. Pendidikan Gizi di Sekolah:

    • Menyelenggarakan program pendidikan gizi di sekolah untuk mengajarkan anak-anak tentang pentingnya makanan sehat dan gaya hidup yang aktif.
  10. Pemantauan dan Evaluasi:

    • Melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap dampak sosialisasi ini terhadap perubahan perilaku masyarakat terkait hidup bersih dan sehat serta konsumsi gizi.

 


    Sosialisasi pencegahan penyalahgunaan narkoba adalah kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya penyalahgunaan narkoba dan mendorong perilaku yang bersifat preventif. Berikut adalah beberapa aspek yang dapat dicakup dalam sosialisasi pencegahan penyalahgunaan narkoba:

  1. Penyuluhan dan Edukasi:

    • Mengadakan sesi penyuluhan dan edukasi di sekolah, kantor, dan masyarakat umum tentang risiko dan konsekuensi penyalahgunaan narkoba.
    • Memberikan informasi tentang jenis-jenis narkoba, efek sampingnya, dan potensi bahaya yang ditimbulkannya.
  2. Peran Keluarga:

    • Menekankan peran keluarga dalam mencegah penyalahgunaan narkoba dengan menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi anggota keluarga.
    • Meningkatkan komunikasi antara orangtua dan anak untuk menciptakan hubungan yang kuat dan terbuka.
  3. Kerja Sama dengan Sekolah:

    • Melibatkan sekolah dalam menyelenggarakan program pencegahan narkoba, termasuk kegiatan ekstrakurikuler, seminar, dan pelatihan bagi siswa, guru, dan orangtua.
  4. Pengarahan kepada Pemuda dan Remaja:

    • Menyampaikan pesan pencegahan narkoba yang relevan dan menarik bagi pemuda dan remaja melalui media sosial, workshop, dan kegiatan-kegiatan komunitas.
  5. Pelatihan bagi Tenaga Pendidik dan Kesehatan:

    • Memberikan pelatihan kepada tenaga pendidik dan kesehatan untuk dapat mengidentifikasi tanda-tanda penyalahgunaan narkoba dan memberikan dukungan kepada individu yang terpengaruh.
  6. Kampanye Media Massa:

    • Menggunakan media massa, seperti televisi, radio, dan media online, untuk menyebarkan pesan pencegahan narkoba kepada khalayak yang lebih luas.
    • Menggunakan selebriti atau tokoh masyarakat yang memiliki pengaruh positif sebagai duta anti-narkoba.
  7. Kegiatan Komunitas:

    • Mengorganisir kegiatan komunitas yang bersifat positif, seperti olahraga, seni, dan kegiatan rekreasional, sebagai alternatif untuk menghindari penyalahgunaan narkoba.
  8. Kerja Sama dengan Instansi Terkait:

    • Bekerja sama dengan instansi pemerintah, lembaga kesehatan, dan organisasi masyarakat sipil dalam upaya pencegahan dan penanganan penyalahgunaan narkoba.
  9. Penegakan Hukum:

    • Menekankan pentingnya penegakan hukum terhadap peredaran narkoba, termasuk sanksi hukum bagi pelaku dan pedagang narkoba.
  10. Pemulihan dan Rehabilitasi:

    • Menyediakan informasi tentang layanan pemulihan dan rehabilitasi bagi individu yang telah terjerat penyalahgunaan narkoba.

Sosialisasi pencegahan penyalahgunaan narkoba perlu dilakukan secara berkesinambungan dan melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, keluarga, dan masyarakat umum, untuk menciptakan lingkungan yang tidak mendukung penyalahgunaan narkoba.

Diberdayakan oleh Blogger.